“Jilbab”
kini bisa jadi senjata, juga bagian dari ghazwul fikri (perang
pemikiran)? mungkin bagi sebagian kita akan mempertanyakan bagaimana
mungkin? bukannya ghazwul fikri itu justru menjerumuskan wanita agar
tidak menutup aurat ?
Coba saja anda perhatikan layar televisi
akhir-akhir ini. menjelang Bulan Ramadhan sudah bertaburan
sinetron-sinetron yang bermodalkan
akting “jilbab” dan kalimat “Assalamu’alaikum..” seolah-olah tontonan
yang Islami, tapi inti jalan ceritanya tiada lain tiada bukan justru
merusak generasi muda Islam.
Ikon “jilbab” dan untaian “Assalamu’alaikum..” hanya jadi kedok untuk membungkus isi tayangan yang sebenarnya rusak seolah layak untuk ditonton karena bernuansa “Islami”.
Ikon “jilbab” dan untaian “Assalamu’alaikum..” hanya jadi kedok untuk membungkus isi tayangan yang sebenarnya rusak seolah layak untuk ditonton karena bernuansa “Islami”.
Lebih parahnya lagi, ada sinetron yang para pelakonnya beragama Nasrani/Non Muslim malah berperan sebagai pemuda muslim dan pemudi muslimah dengan mengenakan koko, peci serta berjilbab. Sableng!