23/02/13

JEJAK MUJAHID ( Wong Fei Hung )


Wong Fei Hung merupakan dialek Kanton untuk menyebut nama Arab, Faisal Hussein Wong (Fei: Fais, Hung: Hussein).


Benarkah Pemerintah China berupaya mengaburkan jatidiri Wong Fei Hung sebagai seorang muslim demi menjaga supremasi kekuasaan Komunis di China?!.
 
Selama ini kita hanya mengenal Wong Fei Hung sebagai jagoan Kung fu dalam film Once Upon A Time in China. Dalam film itu, karakter Wong Fei Hung diperankan oleh aktor terkenal Hong Kong, Jet Li. Namun siapakah sebenarnya Wong Fei Hung?.






Wong Fei-Hung lahir dari keluarga muslim yang taat pada tahun 1847 di Gunung Xiqiao, Foshan, propinsi Guangdong. Ia adalah seorang praktisi ilmu bela diri Hung Ga, guru besar, tabib tradisional Cina dan juga dikenal sebagai tokoh pembela kaum tertindas, seorang pejuang revolusi yang menjadi pahlawan rakyat di Cina. Wong Fei Hung juga dijuluki sebagai ‘tiger after ten tigers’ karena tindakan dan pembelaannya terhadap harga diri bangsa serta rakyat China

Ayah Wong Fei Hung bernama Wong Kay-Ying, adalah seorang Ulama sekaligus tabib ahli ilmu pengobatan tradisional yang memiliki sebuah klinik pengobatan Po Chi Lam terletak di Foshan, Guangdong. Ayahnya juga merupakan seorang ahli beladiri yang menguasai ilmu wushu tingkat tinggi. Ketinggian ilmu beladiri ayahnya itu membuat ayahnya dikenal sebagai salah satu dari Sepuluh Macan Kwangtung. Posisi Macan Kwangtung ini di kemudian hari diwariskannya kepada Wong Fei Hung.

Selain pada ayahnya Wong Fei-Hung juga mengasah bakat beladirinya Luk Ah-Choi yang juga pernah menjadi guru ayahnya. Luk Ah-Choi inilah yang kemudian mengajarinya dasar-dasar jurus Hung Gar yang membuat Fei Hung sukses melahirkan jurus "Tendangan Tanpa Bayangan" yang legendaris. Kemampuan beladiri Wong Fei-Hung semakin sulit ditandingi ketika ia berhasil membuat jurus baru yang sangat taktis namun efisien yang dinamakan jurus "Cakar Macan" dan jurus "Sembilan Pukulan Khusus".

Wong Fei-Hung tiga kali menikah dikarenakan istri-istrinya meninggal dalam usia pendek. Setelah istri ketiganya wafat, Wong Fei-Hung memutuskan untuk hidup sendiri sampai kemudian ia bertemu dengan Mok Gwai Lan, seorang perempuan muda yang kebetulan juga ahli beladiri. Mok Gwai Lan turut mengajar beladiri pada kelas khusus perempuan di perguruan suaminya. Mok Gwai Lan ini kemudian menjadi pasangan hidupnya hingga akhir hayat.

Ditunjang oleh keluhuran budi pekerti, secara rahasia, keluarga Wong terlibat aktif dalam gerakan bawah tanah melawan pemerintahan Dinasti Qing yang korup dan penindas. Dalam beberapa cerita, Wong dikatakan pernah bergabung ke dalam Pasukan Bendera Hitam pimpinan Liu Yong Fu, sebuah pasukan independent yang bertempur melawan invasi pasukan Jepang. Di dalam pasukan itu, Wong dikatakan bertindak sebagai staff medis dan pelatih ilmu bela diri. Wong juga pernah melatih para anggota milisi lokal di Guangdong.





 
Wong Fei Hung wafat pada tahun 1924 di usia 77 tahun. Wong Fei-Hung wafat dengan meninggalkan nama harum dan semoga segala kebaikannya menjadi teladan bagi kita.
 
"Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya?. Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran (daripada perbandingan itu)?." (QS. Hud [11]: ayat 24)