05/07/14

5 Nama Lain Indonesia di Masa Lalu

Semoga tulisan ini bermanfaat
5 Nama Lain Indonesia di Masa Lalu

 1.Nusantara
Nama ini ditemui dalam perpustakaan India Kuno, yang menyebut negeri ini Nusantara. Adapun Nusantara atau Dwipantara artinya pulau-pulau yang berada diantara benua-benua. Dalam kitab Negarakertagama disebutkan, bahwa Nusantara ialah pulau-pulau di luar tanah Jawa. Sedangkan dalam sejarah Melayu dipakai nama: Nusa Tamara. Nama inipun sesungguhnya berasal dari perkataan yang diucapkan Nusantara.

2. Hindia
Nama Hindia ini adalah ciptaan dari Herodotus, seorang ahli ilmu sejarah berkebangsaan Yunani (484-425 Sebelum Masehi) yang dikenal dengan Bapak Ilmu Sejarah. Adapun nama Hindia ini baru dipergunakan untuk kepulauan ini, oleh Ptolomeus (100-178 SM), seorang ahli ilmu bumi yang terkenal. Dan nama Hindia ini menjadi terkenal sesudah bangsa Portugis di bawah pimpinan Vascvo da Gama mendapati kepulauan ini dengan menyusur sungai Indus, dalam tahun 1498 Masehi.








3. Nederlandsch Oost-Indie
Nama ini diberikan oleh orang-orang Belanda sesudah mereka berkuasa disini. Kemudian nama ini ditukar dengan “Nederlandsch Indie”. Seperti diketahui, bangsa Belanda untuk pertama kalinya datang ke Indonesia dalam tahun 1596 di bawah pimpinan Cornelis de Houtman.

 4. The Malay Archipelago
Nama ini diciptakan oleh Alfred Russel Wallace dalam tahun 1869, sesudah ia mengadakan perlawatan ke tanah air kita, dari tahun 1854 sampai dengan 1682. Adapun “Malay” artinya Melayu, “Archipel” yang berasal dari bahasa Yunani “Archipelagus” (dari asal Archi=memerintah, plagus= laut). Dengan demikian berarti menguasai laut atau berarti kumpulan pulau-pulau Melayu.

5. Insulinde
Nama ini diberikan oleh Eduard Douwes Dekker (multatuli) di dalam bukunya Max Havelaar dalam tahun 1860, kemudian nama ini dipopulerkan oleh Professor P.J. Veth. Multatuli membuat nama baru ini, oleh karena ia jijik mendengar nama Nederlandsch Indie yang diberikan oleh Belanda itu. Adapun asal usul perkataan tersebut ialah berasal dari perkataan “Insulair”, “Insula” dan “Indus”. Insula dalam bahasa latin yang berarti pulau. Indus berarti Hindia, sedangkan Insilinde artinya pulau Hindia.











09/05/14

Tuduhan 'Nista' Poligami

Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu (wahai Muhammad) ayat-ayat keterangan yang jelas nyata (Al-Quran), dan tidak ada yang akan mengingkarinya melainkan orang-orang yang fasik. (QS. Al-Baqarah : 99)

Pengen juga rasanya membantah perihal tuduhan ‘nista’ yang selalu dilontarkan oleh mereka yang nyeleneh dan menyimpan “KEBENCIAN TERSELUBUNG” terhadap syariat Allah itu --- dimana kepada mereka yang Allah mudahkan berpoligami atau ada niatan berpoligami --- yang membuat sebagian dada mereka sesak selalu dan hati tak akan pernah tenang. YA, terlebih-lebih mereka mengaku muslim dan atau berlabel Islam namun sebatas ala kadar tapi berlagak lulusan mahasiswa 'Kairo' ataupun 'Cordova' ..... . Lontarannya kurang lebih:

    "Bulshitt, paling dia mau poligami cuman mau nurutin nafsu aja!!"

    "Alasan aja mengamalkan sunnah, padahal itu cuman nafsu aja dia poligami"
    dan yang semisalnya, bahkan mungkin lebih keji.

Masya Allah, tuduhan yang berat itu. Adakah dia itu sudah membongkar hatinya dan sudah menemukan bahwa dorongan seseorang berpoligami semata mata urusan nafsu saja?

Simak paparan berikut dari mas Taufik Van Nilli (sahabat facebook penggerak 2014 sebagai tahun  poligami indonesia) : Approve


  ----------------------------- 

WANITA BERNAFSU






Heran banget dengan para wanita kurang akalnya yang gemar menyindir para lelaki yang akan menikah lagi dengan “menodong” mereka agar menikahi janda-janda tua yang miskin dan banyak anak serta buruk rupa plus ngentutan.

    Lahh,
    lah. . .
    Apa urusannya kalian koq ikut menentukan selera pilihan para lelaki itu, Coba…??

    Mau mereka menikahi wanita model bagaimana, itu urusan mereka ;
    BUKAN URUSAN KALIAN…!!!

    Asalkan wanita itu mereka SENANGI dan mereka juga dengan sukarela mau ;
    SELESAI …!

    Koq masih nekat-nekatnya kalian men-Judge jika para lelaki yang enggan dengan type yang kalian ‘tawarkan’ itu pasti melakukan nikah lagi dan lagi hanya karena nafsu…

    Alamaaaaak. . .
    Mereka menikah itu pasti karena Allah,
    karena jika bukan karena Allah… Ngapain nikah ..?
    ZINA AJA LEBIH ENAK…!

    Dan mereka menikah itu memang harus pakai nafsu, karena dalam kewajiban suami harus bisa memberi nafqah batin kepada istri-istrinya.
    Lahh, Kalau udah gak punya nafsu itu namanya IMPOTEN…
    ( Yang suaminya impoten, jangan boleh ta’addud yaa … Silahkan inbox buat konsultasi dan atur jadwal bekam dengan para ahli )

    Nahh, Sekarang coba saya ganti bertanya kepada para wanita yang kurang ilmu itu :
    “Mengapa mayoritas wanita muda hanya mau menikah dengan lelaki muda, sehat, menarik dan bla.. Bla.. Bla ..
    Mengapa mereka gak mau menerima lamaran dari seorang lelaki TUA BANGKA, JOMPO, DUDA, MISKIN, BURUK RUPA dan BANYAK ANAK serta JARANG MANDI plus NGENTUTAN …?!”

    Berarti mereka semua itu juga MENIKAH KARENA NAFSU, yaaahhh ….??!!!

    Aiiiiihhh …..
   
Masya Allah, kalau memang tidak mengetahui, lebih baik kita menjaga lisan terhadap sesama kaum muslimin apalagi dari suatu hal yang sifatnya masih prasangka.

Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari prasangka itu adalah dosa. Dan janganlah mencari-cari kejelekan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kalian yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS.Al-Hujârât: 12)


Sebagaimana juga dalam hadist:
“Hindarilah dari diri kalian berprasangka (buruk), karena prasangka itu adalah seburuk-buruk perkataan.” (Shahih – HR Bukhari 6094, Muslim 2607)
Dan, kita juga tidak boleh berkata mengenai banyak hal yang sebenarnya kita tidak memiliki ilmu tentangnya (apalagi yang modal ngeyel semata dengan emosinya), sebagaimana perkataan Imam Ali bin Abil ‘Izzi Al-Hanafi rohimahulloh berkata: “Barangsiapa berbicara tanpa ilmu, maka sesungguhnya dia hanyalah mengikuti hawa-nafsunya,.

Sebagaimana Allah telah berfirman:
"Dan siapakah yang lebih sesat dari pada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun" (QS. Al-Qashshash : 50)

Bagi para wanita dan juga pria semoga bisa mengambil ibroh dari coretan ini .


=Maha Suci Allah=

08/05/14

Fenomena Alquran


Mengkaji Alquran sungguh menakjubkan, semakin dalam semakin terasa bahwa memang ini adalah Kalam-Nya.
"Dan siapakah pula yang lebih benar perkataannya daripada Allah?" (QS. An Nisa : 87) 

Mungkin bagi orang awam seperti diriku, kandungan alquran sulit dimengerti, karena ia tidak dimulai secara kronologis ataupun narasi-narasi sejarah seperti halnya kitab Yahudi. Alquran juga tidak mendasarkan teologinya dalam cerita-cerita dramatis sebagaimana epik-epik India. Tidak pula Tuhan diungkap dalam bentuk manusia sebagaimana dalam Bibel. Namun Ayat dan Pernyataan itu, membuat saya ingin mencari tahu lebih tentang Alquran, sebagaimana;

“Adakah sama orang-orang yang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?  Sesungguhnya orang yang berakal lah yang dapat menerima pelajaran” (QS. Az-Zumar : 9)

Alquran adalah sumber ilmu yang tidak pernah ketinggalan zaman bahkan selalu mendahului zaman, karena kebenarannya baru terbukti ketika zaman sudah mampu menciptakan tekhnologi mulai dari ilmu matetamtika, Biologi, kedokteran, fisika, kimia, bahasa, sejarah dll. Segala ilmu telah terbukti sebelum ditemukan al qur’an telah menafsirkan dan menuliskannya. Keajaiban lain dari Alquran yang tak kalah mencengangkan adalah bahwa Al qur’an ternyata tersusun menurut perhitungan Matematis yang sangat teliti dan sangat cerdas !!

Dan mempelajari matematika dalam alquran,sangat menarik, terutama saat mengupas angka demi angka yang terdapat pada kitab umat muslim ini. Allah menciptakan Alam dengan sangat teliti. Dalam pandangan Alquran, tidak ada peristiwa yang terjadi secara kebetulan. Semua terjadi dengan "hitungan", baik dengan hukum-hukum alam yang telah dikenal manusia maupun yang belum. 

"Tuhan menciptakan sesuatu dengan hitungan teliti” (QS. Jin : 28)

Tidak ada detail yang tercecer dari keindahan yang Allah ciptakan. Matematika dalam Alquran bukanlah sebuah kebetulan. Allah mengenkripsikan Matematika dalam Alquran, untuk memelihara komitmen isi dan bacaan serta kandung yang ada didalamnya. Dan mempelajari matematikan dalam Alquran,sangat menarik, terutama saat mengupas angka demi angka yang terdapat pada kitab umat muslim ini, Allah menciptakan alam dengan sangat teliti.

"Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti” (QS Maryam : 93-94

Berikut ini sejumlah perhitungan yang benar-benar merupakan mukjizat.
Kata “Yaum” (hari) dalam bentuk tunggal disebutkan sebanyak 365 kali, yang sama jumlahnya dengan jumlah hari pada tahun Syamsyiyyah.
Kata “Yaum” (hari) dalam bentuk jamak sebanyak 30 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu bulan.
Kata “Syahr” (Bulan) sebanyak 12 kali, sama dengan jumlah bulan dalam satu tahun.
Kata “Sab’u (minggu) disebutkan 7 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu minggu
Jumlah “Saah” (jam) yang didahului dengan “Harf” sebanyak 24 kali, sama dengan jumlah jam dalam satu hari.
Kata “Sujud” disebutkan 34 kali, sama dengan jumlah rakaat dalam sholat 5 waktu.
Kata “Shalawat” disebutkan 5 kali, sama dengan jumah sholat wajib sehari semalam.
Kata “Aqimu” yang diikuti kata “Shalat” Sebanyak 17 kali, sama dengan jumlah rakaat shalat fardhu.
Kata “al-Dunya” disebutkan sebanyak 115 kali, begitu juga kata “al-Akhirah” sebanyak 115 kali.
Kata “Pria” disebutkan sebanyak 24 kali, begitu juga kata “Wanita” sebanyak 24 kali.
Kata “ al-Israf” disebutkan 23 kali, begitu juga kata kebalikannya “al-Sur’ah”.
Kata “Malaikat” disebutkan 88 kali, kata kebalikannya “al-Syayathin” juga 88 kali.
Kata “al-Sulthan” disebutkan 37 kali, kata kebalikannya “al-Nifaq” juga 37 kali.
Kata “Harb” (panas) sebanyak 4 kali, kebalikannya “al-Bard” (dingin) juga 4 kali.
Kata “al-Harb” (perang) sebanyak 6 kali, kebalikannya “al-Husra” (tawanan) 6 kali.
Kata “al-Hayat” (Hidup) sebanyak 145 kali, kebalikannya “al-Maut” (mati) 145 kali.
Kata “Qalu” (mereka mengatakan) sebanyak 332 kali, kebalikannya “Qul” (katakanlah) juga sebanyak 332 kali.
Kata “al-Sayyiat” (keburukan) yang menjadi kebalikannya kata “al-Shahihat” (Kebajikan) masing-masing 180 kali.
Kata “al-Rahbah” (cemas/takut) yang menjadi kebalikan kata “al-Ragbah” (harap/ingin) masing-masing 8 kali.
Kata “al-Naf’u” yang menjadi kebalikan kata “al-Fasad” masing-masing 50 kali.
Kata “al-Nas” yang menjadi kebalikan kata “al-Rusul” masing-masing 368 kali.
Kata “al-Asbath” yang menjadi kebalikan kata “al-Awariyun” masing-masing 5 kali.
Kata “al-Jahr” yang menjadi kebalikan kata “al-Alaniyah” masing-masing 16 kali.



Yapsst!!!?. Menarik bukan?. Masih banyak lagi, yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Seperti jumlah kata lautan= 32  terhadap daratan=13 dimana jika kita hitung secara matematik; 

Lautan + Daratan         = 32 + 13
= 45

Lautan                         = 32 / 45 X 100
= 71, 11%

Daratan                        = 13/ 45 X 100
= 28,89%

Dan Ilmu pengetahuan modern telah membuktikan bahwa permukaan bumi terdiri dari:
71,11% lautan dan 28,89% daratan. Subhanallah Allahu Akbar Wa Lillahi Ilhamdu.

Apakah hal ini sebuah kebetulan?.Pertanyaannya adalah “Siapa yang mengajari Nabi Muhammad SAW tentang semua ini?”. Tentu saja Allah SWT yang mengajarkan hal ini pada beliau. Sebagaimana Prof. Palmer, seorang ahli kelautan di Amerika Serikat mengatakan: "Ilmuwan sebenarnya hanya menegaskan apa yang telah tertulis didalam Alquran beberapa tahun yang lalu"

Kita tidak akan bisa memahami keindahan Alquran, jika tidak mengetahui ilmunya. Sebagai contoh pada QS. An-Nahl ayat 68-69 yang menceritakan kegiatan lebah dalam membuat sarang dan mencari makan. Ayat tersebut menggunakan bentuk kata kerja perempuan (bahasa arab membedakan jenis kelamin untuk kata kerjanya), karena memang yang mencari makan dan membuat sarang adalah lebah betina.

Lebah jantan diberi makan oleh lebah betina, bukan sebaliknya. Jangankan masyarakat di abad ke-7, masyarakat di abad ke-21 mungkin tidak tahu bagaimana cara membedakan lebah jantan dan lebah betina. Terlebih, memahami bahwa lebah betina lah yang mencari makan, bukan sebaliknya.

Jika Surat An-Nahl merefleksikan lebah betina dengan bentuk kata kerja perempuan. Lebah jantan digambarkan oleh Alquran pada nomor suratnya, yaitu bilangan 16. Bilangan 16 ini adalah banyaknya kromosom lebah jantan, sedangkan jumlah kromosom lebah betina diketahui berjumlah 32.


=Maha Suci Allah=

Sebaik-baiknya dari Yang Terbaik

Wahai Orang-Orang Yang Berfikir

Ketahuilah,
Nabi NUH belum tahu banjir akan dtg ketika ia membuat kapal & ditertawai kaumnya.

Nabi IBRAHIM belum tahu akan tersedia domba ketika pisau nyaris memenggal buah hatinya.

Nabi MUSA belum tahu laut akan terbelah saat dia diperintah-Nya untuk memukulkan tongkatnya.

Nabi MUHAMMAD SAW pun belum Tahu kalau Madinah adalah Kota Tersebarnya Ajaran yang dibawanya saat beliau diperintahkan berhijrah..

Yang Mereka Tahu adalah bahwa Mereka harus Patuh pada perintah ALLAH AZA WA JALLA dan tanpa berhenti Berharap yang Terbaik...

Hasilnya,
Ternyata dibalik ke-TIDAK TAHU-an kita, ALLAH AZA WA JALLA telah menyiapkan SURPRISE saat kita menunaikan perintahNYA selama berharap dan berprasangka baik terhadap-Nya atas apa yang menimpa.

Pertolongan ALLAH AZA WA JALLA datang pada Detik Detik Terakhir dari Usaha Hamba-Nya.
Kalaupun Hasil Yang kita Usahakan masih Jauh dari Harapan , Janganlah berkecil hati... ALLOH AZA WA JALLA telah mempersiapkan sesuatu yang terbaik dari semua itu.

Tetap ber-HUZNUDZON apapun yang terjadi..
Berbaik sangkalah selalu kepada ALLAH AZA WA JALLA....karena sesuatu akan indah pada waktunya...

Percayalah.... dan hanya dengan taat kepada Alloh kita akan menjadi lebih percaya bahkan yakin akan kasih sayang-Nya.

=Maha Suci Allah=

07/05/14

Rohypnol dan Progesterex

Obat ini adalah pil kecil yang digunakan untuk mensterilisasi. Obat ini sekarang dipakai oleh para pemerkosa pada perayaan pesta, Pub, Discotique untuk memperkosa dan mensterilisasi korbannya.

Progesterex pada dasarnya dijual pada beberapa dokter hewan dan toko binatang, dan digunakan untuk mensterilkan hewan besar. Obat biasanya digunakan bersamaan dengan Rohypnol (Roofies) semacam obat bius pembeliannya harus menggunakan resep dokter (tahu sendiri dinegara yg tercinta ini ( ”you have money you can buy almost everything").

Rohypnol ini semacam effervescent tablet yang cepat larut didalam air. Pelaku hanya tinggal memasukan Rohypnol dan Progesterex kedalam minuman mereka berdua dan Korban tidak akan pernah ingat apa yang telah terjadi pada malam/pagi/siang/ sore itu dan Progesterex akan membuat si wanita TIDAK AKAN HAMIL , sehingga si pemerkosa akan tetap bebas berkeliaran without worry about having apaternity test
indentifying him beberapa bulan kemudian.




Tetapi yang perlu diperhatikan, EFFECT PROGESTEREX TIDAK SEMENTARA.Progester ex dibuat untuk mensterilkan kuda, jerapah dan binatang besar lainnya. Setiap wanita yang telah meminumnya TIDAK AKAN PERNAH MENGANDUNG LAGI SEUMUR HIDUPNYA.

Jadi BERHATI-HATILAH bila dimanapun anda berada dan jangan menerima minum dari sembarang pria yang tidak anda kenal dengan baik.




Tolong distribusikan informasi ini kepada semua yang Anda kenal, terutama teman wanita dan gadis remaja. Waspadalah ketika Anda keluar, jangan biarkan minuman Anda menganggur tanpa dijaga oleh orang yang Anda percayai!
silahkan copy dan paste pd status Anda.

05/05/14

Inikah Alasanmu, Ukhti?!!

Aurat mana yang dirimu tutup ukhti? Jikalau keindahan kakimu masih tersingkap oleh mata-mata nakal. Jikalau dada mu masih menantang. Jikalau bajumu semakin dipendekkan. Aurat mana yang dirimu tutup ukhti?





Sebaiknya kita merenungi mulai dari hal sepele ini, ukhti!. Yaitu pakaian kita. Jika hal-hal sepele seperti ini saja pikiran kita tercuci, apalagi hal-hal yang lain. So, inikah alasanmu, ukhti?!!

-Hidayah di Tangan Allah
---------------------------------
“Aku tahu jilbab itu wajib. Tapi kan berjilbab itu juga hidayah Allah. Nanti juga kalau udah dapat hidayah, aku berjilbab.”

Wahai, Ukhti. Memang benar hidayah itu di tangan Allah. Namun sebagaimana rejeki, hidayah perlu dicari dan diusahakan dengan maksimal. Allah swt berfirman:

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar Ra'd:11)

-Daerah  Berhawa Panas Tidak Cocok untuk Mengenakan Jilbab
---------------------------------------------------------------------------------
“Nggak panas, Mbak, pakai kerudung sama baju dobel-dobel gitu?”.

Wahai, Ukhti. Kepada mereka yang masih sering mengaitkan hawa panas dengan busana muslimah yang sesuai syariat, maka ingatkanlah firman Allah:

“Katakanlah, ‘Api  neraka jahannam itu lebih sangat panas (nya),’ jika mereka mengetahui.” (At Taubah:81)

Setelah itu, silahkan memilih salah satu dari dua keadaan; panasnya dunia yang tentu masih bisa kita tanggung, atau panasnya api neraka yang panasnya tujuh puluh kali lipat panas api dunia. Dan tentu orang berakal akan memilih panas yang ringan dalam menaati Allah di dunia, daripada panas yang berat dan kekal di akhirat.

Zaman Berganti, Hukum pun Berubah
------------------------------------------------
“Perubahan zaman menyebabkan perubahan hukum.”.

Dengan kaidah yang ditafsirkan semaunya ini, mereka mengatakan bahwa jilbab hanya layak diterapkan pada masa-masa dahulu, sedangkan sekarang zaman telah berubah, maka pemakaian jilbab sudah tidak relevan diterapkan.

Wahai, Ukhti. Perlu kita semua pahami bahwa hukum Islam tidak akan berubah selamanya. Allah Sang Pembuat aturan telah menjadikan hukum tersebut cocok dan relevan sepanjang masa. Perubahan zaman yang bagaimana pun harus tunduk pada aturan Islam, bukan hukum Islam yang dapat diubah oleh pergantian zaman.

Allah swt berfirman,
“Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (Al Maidah:3)

Yang Penting ‘Jilbab-i’ Hati
---------------------------------
 "Jilbab itu tidak wajib. Saya merasa tidak perlu itu. Yang terpenting adalah menjilbabkan hatinya dulu. Banyak kok yang berjilbab tapi hatinya busuk."

Mungkin, sebagian besar kaum wanita enggan berjilbab karena mereka menyangka sama saja antara berjilbab dengan tidak, yang penting menurutnya adalah perilaku, akhlaq, dan hatinya, buka sekedar penampilan. Karena tidak sedikit juga orang yang berjilbab akan tetapi melakukan perbuatan keji.

Wahai, Ukhti. Pemikiran seperti ini tidaklah BENAR, sebab hati dan badan harus diperbaiki semua. Kewajiban Berjilbab tidak mensyaratkan berhati sempurna lebih dulu. Jilbab bukan hanya untuk wanita yang pandai agama saja, Jilbab juga bukan hanya untuk wanita yang pintar mengaji dan berakhlak mulia saja..Namun jilbab adalah untuk semua wanita yang mengaku dirinya muslimah. Sama seperti kewajiban setiap muslim juga wajib sholat fardhu, puasa ramadhan dll, yang tidak bersyarat hatinya/akhlaknya sempurna lebih dahulu.

“Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu.” (QS. Al Ahzab: 59).

Maka, tidak sama bukan antara wanita yang berjilbab dengan wanita yang mengumbar auratnya?!

Jilbab adalah Kebudayaan Arab
----------------------------------------
Tidak sedikit komentar kaum penentang jilbab mengatakan, kalau jilbab adalah hasil adopsi budaya bangsa Arab. Sehingga menurut mereka, bangsa yang di luar Arab, tidak memiliki kewajiban untuk mengikuti budaya Arab.

Hahaha... ini lebih kacau lagi, ukhti!. Jika katakan jilbab adalah budaya Arab, maka kita mesti lihat sejarah Arab sebelum Islam itu datang. Karena sebelumnya di zaman jahiliyah, wanita itu telanjang dada. Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, “Perempuan pada zaman jahiliyah biasa melewati laki-laki dengan keadaan telanjang dada, tanpa ada kain sedikit pun. Kadang-kadang mereka memperlihatkan leher, rambut dan telinganya. Kemudian Allah akhirnya memerintahkan wanita beriman untuk menutupi diri dari hal-hal semacam tadi.”

Jelas sudah, Ukhti. kalau jilbab yang dianjurkan Islam beda jauh dengan budaya Arab. Lalu ada alasan lainkah yang mengatakan jilbab itu sebuah budaya Arab? Jika merujuk pada jilbab yang menutup aurat, jelas Islam lah yang menggagasnya.

Jelas saja statement tersebut salah dan dipaksakan, Ukhti. Sudah jelas Allah swt berfirman,

“Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab:59)

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An Nuur:31)

Dalam surat Al Ahzab jelas disebutkan “istri-istri orang mukmin” dan di surat An Nuur disebutkan “kepada wanita yang beriman”.
Terbantahkan sudah ungkapan yang menyatakan bahwa jilbab hanyalah tradisi wanita Arab saja. Sebab ayat kerudung dan jilbab diturunkan dan ditujukan untuk istri-istri orang mukmin dan wanita yang beriman di seluruh dunia, bukan hanya wanita Arab saja.

Berjilbab Menghambat Aktivitas dan Sulit Cari Kerja
-----------------------------------------------------------------
Aku kan masih suka fashion, hiking, beladiri, bla..bla..” atau ungkapan seperti, “Aduh, khawatir nyari kerjanya susah. Perusahaan kan ga mau nerima karyawan berjilbab...”

Padahal, nanti dulu, Ukhti! Orang yang mengungkapkan hal demikian nampaknya harus banyak membaca berita dan memperluas pergaulan. Dengan begitu mereka akan tahu, bahwa alasan yang mereka kemukakan itu kuno.

Hari ini kita banyak menyaksikan muslimah berjilbab berhasil mendaki gunung dengan medan berat sekalipun. Tidak sedikit juga muslimah berjilbab yang menjadi atlet tae kwon do, silat, dan lain sebagainya. Jika alasan yang dikemukakan adalah terhambatnya aktivitas jika mengenakan jilbab.

Lalu untuk urusan pekerjaan, dewasa ini, selain banyak perusahaan ‘berbau’ syariah, sesekali tengoklah instansi-instansi pemerintah, maka akan kita dapati banyak sekali Pegawai Negeri sipil (PNS) yang berjilbab rapi.

Masih belum cukup? Jika ada urusan, datanglah ke perusahaan-perusahaan semacam Indosat, Telkomsel, atau kantor bursa efek jika perlu. Maka sejauh mata memandang, tidak akan sulit bagi kita menemukan wanita berjilbab menjadi karyawati di sana.

Terlebih, urusan pekerjaan adalah urusan rejeki. Yang mana rejeki adalah mutlak kuasa Allah. Apakah dengan mengumbar aurat dijamin kita akan mendapatkan pekerjaan sesuai keinginan kita? Apakah dengan pamer kemolekan tubuh kita anggap rejeki akan mengalir dan hidup akan bahagia sejahtera? Jawabannya adalah belum tentu.

Maka, hari ini kita masih diberi kesempatan menghirup udara di bumi Allah? Hari ini juga masih terbentang luas beragam pilihan hidup bagi kita, apakah kita akan menaati seluruh aturan Allah atau kita akan mengabaikan hukum-hukum Allah?

Segeralah jatuhkan pilihan terbaik, sebelum kita dihadapkan pada suatu hari dimana tak ada lagi pilihan dan segala sesal menjadi tiada guna.
Wallahu’alam.

=Maha Suci Allah=

05/08/13

Bincang-bincang Miss CI (Cantik Indonesia) dan Muslimah

Muslimah  :   Saudariku..... Kenapa kamu tidak berjilbab?

Miss CI      :   Hemm... Walaupun tidak berjilbab, yang penting kan hatinya!!
                       (dengan nada bicara serta pola gerak yg sangat ber-kepribadian)

Muslimah  :   Oo..... Berarti kalau begitu tidak usah sholat, sedekah,.... , juga tidak perlu
                       berbakti kpd orangtua. Kan yg penting hatinya??.

Miss CI      :   Beda itu!!!. Hemm..... Coba lihat dan perhatikan..... Banyak perempuan yg
                        berjilbab tapi hatinya buruk, sedangkan perempuan yg tidak berjilbab tapi
                        hatinya baik bahkan lebih banyak.

Muslimah  :   Saudariku..... Jelas semua tidak beda!!.Jelas ini perintah!!. Jelas ini bentuk
                       Ketaatan!!. Jelas anda keliru!!.

Sejenak keadaan terhenyak

Muslimah  :   Saudariku..... Bagaimana bisa dikatakan hatinya baik, bilamana jika dia
                       durhaka kepada Allah?. Sedangkan Seorang anak yang durhaka kepada
                       orangtua saja dikatakan hatinya buruk, apalagi yang durhaka kepada
                       Allah?. Jelas ini pemahaman keliru?.

Miss CI     :   Ya udah..... Suka2 saya..... Itu terserah saya!. Saya mau menjilbabkan
                       hati dulu!..... Gitu saja kok repot!!!

Muslimah  :   Saudariku..... Kenapa anda terus keliru. Memangnya hati bisa dijilbabin?
                       Beli dimana jilbabnya nanti?. Jangan-jangan..... kalo ada pria yang
                       disuruh memelihara jenggot, bisa-bisa dia nanti bilang: "Saya mau
                       jenggotin hati dulu"
                      (sembari tersenyum)

Miss CI     :   Achhh, sudahlah..... Gak penting.....
                      (berlalu dengan bedaknya yang mulai luntur diwajahnya)