“… dan kami
turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat
bagi manusia …” (Al Quran, 57:25)
Mungkin kita
sedikit mencibir, “Apa Tuhan kehabisan firman-Nya sampai-sampai harus bicara
tentang besi”.
Upssst buang
jauh-jauh sifat naïf kita itu yang selalu mendikte Tuhan. Yuk, mending kita
telaah apa yang telah di firman kan –Nya.
Besi merupakan
unsur logam yang paling melimpah di bumi (sekitar 36%). Kata “anzalnaa” yang
berarti “kami turunkan” khusus digunakan untuk besi dalam ayat tersebut, akan
menyadari bahwa ayat tersebut memiliki keajaiban ilmiah. Dan yang sangat
mengejutkan, penelitian astronomi modern (Ilmuwan seperti Profesor Armstrong
dari NASA atau Mohamed Asadi) yang berpandangan bahwa "memang besi
diturunkan dari langit". Sains memberikan informasi kepada kita bahwa besi
termasuk logam berat tidak dapat dihasilkan oleh bumi sendiri.
Energi sistem tata
surya kita tidak cukup untuk memproduksi elemen besi. Energi yang dibutuhkan
adalah empat kali energi sistem matahari kita, dengan demikian besi hanya dapat
dihasilkan oleh suatu bintang yang jauh lebih besar daripada matahari, dengan
suhu ratusan juta derajat Celsius. Kemudian meledak dahsyat sebagai nova atau
supernova, dan hasilnya menyebar di angkasa sebagai meteorit yang mengandung
besi, melayang di angkasa sampai tertarik oleh gravitasi bumi, di awal
terbentuknya bumi miliaran tahun yang lalu.
Besi, menurut Peter
Van Krogt ahli elementimologi, telah lama digunakan sejak zaman prasejarah, 7
generasi sejak Adam as. Besi adalah salah satu elemen berat, dengan simbol Fe,
atau ferrum, yang berarti "elemen suci" dari kata Iren (Anglo-Saxon).
Diberi nama ferrum, ketika pemerintahan Romawi, kaisar Roma yang bernama Marcus
Aurelius dan Commodus menghubungkan dengan mitos Planet Mars.
Ilmu kimia modern
mengatakan bahwa besi atau Fe ini mempunyai 8 isotop, di mana hanya 4 isotop
saja yang stabil, yaitu dengan simbol Fe-54, Fe-56, Fe-57, dan Fe-58. Sedangkan
Fe-57, salah satu isotop besi yang stabil mempunyai 31 neutron. Ini berbeda
dengan isotop stabil lainnya, misalnya Fe-56 mempunyai 30 neutron dan Fe-58
mempunyai 32 neutron. Fe-57 juga diketahui mempunyai "ionisasi
energi" tingkat ke-3, sebesar 2957 jk/mol (dibulatkan), energi yang keluar
untuk mengubah status Fe+2 ke Fe+3. Besi sendiri mempunyai 4 tingkatan
energi--itulah mengapa hanya 4 isotop saja yang stabil. Terakhir yang tidak
kalah penting, Fe-57 jdga diketahui mempunyai massa atom sebesar 56,9354.
TABEL AL- JUMAL, ATAU NILAI GEMATRIK TIAP HURUF ARAB
|
|
|
|
|
|
|
|
Alif
(1)
|
Ya'
|
Ta'
|
Ha'
|
Za
|
Wau
|
Ha'
|
Dal
|
Jim
|
Ba'
|
(10)
|
(9)
|
(8)
|
(7)
|
(6)
|
(5)
|
(4)
|
(3)
|
(2)
|
Qaf
(100)
|
Shad
(90)
|
Fa'
(80)
|
'Ain
(70)
|
Sin
(60)
|
Nun
(50)
|
Mim
(40)
|
Lam
(30)
|
Kaf
(20)
|
Gha
(1.000)
|
Za
(900)
|
Da
(800)
|
Dhal
(700)
|
Kna'
(600)
|
Tha'
(500)
|
Ta'
(900)
|
Syin
(300)
|
Ra'
(200)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Begitu
kita mengenal karakterisitik besi, kita mendapat gambaran banyak hal, misalnya:
1.
Salah
satu isotop besi yang stabil, Fe-57, mempunyai nomor simbol sama dengan nomor
Surat al-Hadid, dan al-jumal dari al-hadid adalah 57 juga [terdiri
dari al (31)
+ hadid (26)].
2.
Besi
mempunyai nomor atom 26, ditunjukkan oleh al-jumal kafa hadid [terdiri
dari ha (8) +
dal (4) + ya (10) + dal (4)].
3.
Fe-57
mempunyi elektron 31 buah, ditunjukkan oleh al-jumal dari kata "al" [alif (1) + lam
(30)].
4.
Surat
al-Hadid mempunyai ayat berjumlah 29 buah atau kodetifikasi 2957. Koefisien 3,
dari (19 x 3), ditunjukkan dengan ionisasi tingkat energi ke-3 yang dilepas
sebesar 2957 jk/mol.
5.
Peneliti
al-Qur'an dari kelompok Fakir 60 di Amerika Serikat menjelaskan bahwa :
A). Banyaknya
kata dalam surat ini seluruhnya adalah 574 kataBilangan 574 menunjukkan
"Fe-57 adalah salah satu isotop yang stabil dari 4 isotop yang ada"
atau berarti juga "yang mempunyai 4 tingkatan energi".
B). Banyaknya
kata dari awal surat (Al Hadid) sampai dengan ayat ke-25 (kata pertama) adalah
451 adalah
jumlah bilangan nomor simbol kedelapan isotop besi : Fe-52, Fe-54, Fe-55,
Fe56, Fe-57, Fe-58, Fe-58, sampai Fe-60; yaitu 52 + 54 + 55 + 56 + 57+ 58 + 59 + 60 = 451
6 Enkripsi pada keempat isotop stabil, Fe-54,
Fe-56, Fe-57, dan Fe-58 merupakan kelipatan 19 atau: 54565758 = 19 x 2871882 • Bukan
suatu kebetulan, jika nomor surat dan nomor ayat besi (QS 57: 25) ditunjukkan
dengan angka 19. 5+7+2+5=19
7 Bukan pula suatu kebetulan jika Surat Al
Hadid diletakkan di tengah-tengah al-Qur'an, sebagaimana elemen besi nomor 26
terletak di tengah-tengah tabel periodik.
Pada ayat ini menerangkan pula “ padanya
memiliki kekuatanyang hebat/besar dan berbagai manfaat bagi manusia”. Dan secara
keilmuan modern, bumi
dan isinya dilindungi oleh Sabuk Van Allen yang membungkus bumi seolah-olah
perisai berbentuk medan elektromagnetik berenergi tinggi. Perisai dengan
"kekuatan hebat" ini tidak dimiliki oleh planet-planet lain. Inti
besi dan nikel "melindungi makhluk bumi" berupa perisai
elektromagnetik dengan "kekuatan yang hebat". Ataupun Kekuatan besi
dapat kita lihat dari posisinya yang terletak di pusat bumi, sehingga
menimbulkan kekuatan yang hebat berupa medan magnet dan gaya gravitasi.
Yapst !!!!. Sabuk radiasi yang
membentuk energi tinggi, terdiri dari proton dan elektron, mengelilingi ribuan
kilometer di alas bumi, diberi nama Sabuk Van Allen. Sabuk ini melindungi bumi
dan isinya dari ledakan dahsyat energi matahari yang terjadi setiap 11 tahun
sekali yang disebut solar flares. Ledakan dahsyat ini bila tidak ditahan di
angkasa dapat meluluh-lantakkan semua kehidupan di bumi, dengan kekuatan setara
100 juta bom atom Hiroshima. Perlindungan juga didapatkan dari serangan badai
kosmis yang membahayakan umat manusia. Bagaimana sabuk perisai ini terbentuk?
Sabuk ini terbentuk dari inti bumi yang besar, yaitu terdiri dari besi dan
nikel. Keduanya membentuk medan magnet yang besar, yang tidak dimiliki oleh
planet lain, kecuali planet Merkurius, dengan radiasi yang lebih lemah.
Semua fakta yang dijelaskan ini
merupakan salah satu bukti bahwa ayat-ayat kauniyah (hukum-hukum Allah di jagat
raya) bersesuaian dengan ayat-ayat qauliyah (firman Allah). Baik ayat kauniyah
maupun qauliyah, kedua-duanya merupakan aturan dari Sang Pencipta Alam Semesta.