"Dan Kami telah
meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan hujan dari langit lalu Kami
beri minum kamu dengan air itu dan sekali kali bukanlah kamu yang
menyimpannya." (Al Qur'an, 15:22)
Ditulisan sebelumnya
kamu mencibir, dan sekarang mungkin kamu garuk-garuk kepala “Apa yang di maksud
kalimat meniupkan angin untuk mengawinkan ???!!”. Hehehe …!!!.
Angin, awan, serta
hujan memang fenomena alam yang sangat menakjubkan. Angin adalah salah satu
penyebab dari hujan sebagaimana
pergerakan
awan oleh angin dengan kata lain anginlah yang membawa awan kemudian awan-awan
tersebut berkumpul dan terjadilah hujan.
Angin dalam konsep
ilmu fisika dapat diartikan merupakan gerak massa udara relative terhadap
permukaan bumi pada arah horizontal dari daerah bertekanan udara tinggi
kedaerah bertekanan udara rendah. Sedangkan menurut Harun Yahya, setiap
tahunnya 45 miliar liter kubik air menguap dari lautan. Air yang menguap
tersebut dibawa angin melintasi daratan dalam bentuk awan. Setiap tahun 3-4
miliar liter air dibawa dari lautan menuju daratan untuk dapat dinikmati dan
dimanfaatkan manusia.
Hingga awal abad ke
20, satu-satunya hubungan antara angin dan hujan yang diketahui hanyalah bahwa
angin yang menggerakkan awan. Namun penemuan ilmu meteorologi modern telah
menunjukkan peran "mengawinkan" dari angin dalam pembentukan hujan. Secara
ilmiah, saintis memaparkan proses terjadinya hujan dimulai dari awan yang
didorong angin. Awan Cumulonimbus terbentuk ketika angin mendorong sejumlah
awan kecil (awan cumulus) saling bergabung dan membentu awan yang lebih besar, hingga
kemudian terjadi hujan.
Dikalangan ilmuwan
juga meneliti proses terbentuknya angin dan awan serta bagaimana hujan terjadi.
Para ilmuwan menemukan bahwa angin memiliki peran
besar dalam pembentukan awan, dialah yang mendorong uap air dan
partikel-partikel debu, yang bertindak sebagai
penggerak partikel, dan setiap partikelnya memiliki jutaan
tetesan-tetesan kecil untuk membentuk satu tetesan air, lalu angin berperan
menggerakkan awan sehingga turunlah hujan. Apabila angin tidak memiliki sifat
ini, butiran-butiran air di atmosfer bagian atas tidak akan pernah terbentuk,
dan hujan pun tidak akan pernah terjadi.
Didalam ilmu
biologi angin berfungsi juga dalam proses perkawinan atau reproduksi yang kita
kenal dengan istilah proses ‘penyerbukan’ atau ‘polinasi’, dimana jatuhnya
serbuk sari pada permukaan putik/kepala putik. Angin merupakan salah
satu faktor perantara dalam reproduksi generatif pada tumbuhan. Proses
reproduksi generatif pada tumbuhan dengan angin sebagai perantaranya disebut
sebagai persarian Anemogami. Disamping itu juga angin mempengaruhi proses
transpirasi pada tumbuhan, proses ini dapat melalui kutikula daun, sub stomata,
dan inti sel pada batang.
Dan banyak lagi
rahasia alam (pada umumnya), dimana kali ini hanya bagian kecil
dari ‘Rahasia Tuhan’. Prof Yushidi Kusan, direktur Observatorium Tokyo, Jepang,
mengaku terkagum-kagum dengan apa yang dijelaskan Alquran tentang alam semesta.
Hal senada diungkapkan juga Prof Alfred Kroner, guru besar Departemen Geosains
Universitas Mainz, Jerman,"Memikirkan dari mana Muhammad berasal ... ?. Saya
berpikir hampir tak mungkin dia telah mengetahui banyak hal tentang asal mula
alam semesta". Paparnya. Atas dasar itu, Prof Kroner juga meyakini bahwa
Alquran yang disampaikan Nabi Muhammad SAW adalah firman yang berasal dari
Tuhan.
Harun Yahya dalam The Signs in The
Heavens and the Earth for Men of Understanding yang dialihbahasakan dalam
Pustaka Sain Populer Islami: Manusia dan Alam Semesta terbitan Dzikra.
menjelasan kekuasaan Allah SWT dalam menciptakan alam. Harun juga membuktikan
kebenaran dan kesesuaian ayat-ayat Alquran yang menjelaskan fenomena alam
dengan sains modern. ''Andai manusia mencoba mengatur daur di alam semesta,
maka tak akan pernah berhasil, walaupun mengerahkan semua teknologi yang ada di
bumi,'' paparnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar