20/06/12

Keajaiban Sperma 04


TANYA : 

Dok, saya sering melakukan hubungan dengan suami dengan cara oral, dan demi kepuasan bersama, saya sering menelan sperma suami. Saya sering mendengar dari teman-teman dan beberapa tabloid kesehatan, katanya, sperma laki-laki mengandung nilai gizi dan baik untuk kesehatan.

Pertanyaannya adalah apakah memang benar semua pernyataan yang saya baca seperti di tabloid itu? Terima kasih.

Lucy Amilda (28), Jayapura

JAWAB :

Dalam kehidupan seksual suami istri, aktivitas seksual apa pun boleh dilakukan asal memenuhi ketiga syarat berikut. Pertama, dikehendaki bersama. Kedua, menyenangkan kedua pihak. Ketiga, tidak menimbulkan akibat buruk, baik secara fisik maupun psikis. Seks oral merupakan salah satu aktivitas seksual. Kalau Anda dan suami sepakat melakukan itu, silakan saja asal kedua syarat lainnya terpenuhi juga.

Menelan sperma tidak masalah asal suami Anda sehat, tetapi jangan mengharapkan ada manfaat bagi kesehatan dengan menelan sperma. Informasi yang menyatakan sperma bermanfaat bagi kesehatan dan membuat wanita awet muda hanyalah sebuah mitos.

Jadi, informasi ini salah dan menyesatkan. Benar, di dalam sperma terkandung beberapa bahan penting. Namun, bukan berarti dengan menelan begitu saja langsung memberikan manfaat.

Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS 

(Dikutip dari www.healthkompas.com )

Dari konsultasi tersebut, berdasarkan ulasan/jawaban Prof DR dr Wimpie pangkahila SpAnd. Terdapat point penting yang dapat ditarik kesimpulannya :
  1. Ada Dokter yang tidak Paham. Di tulisan itu dijelaskan bahwa kasus yang menimpa LA tersebut termasuk dalam fenomena mitos sperma yang telah berkembang selama ini, yang menyatakan bahwa sperma dapat membuat wanita awet muda. Dijelaskan juga bahwa memang ada dokter yang tidak mengerti mengenai sperma, lalu menganggap mitos itu benar, kemudian menginformasikan kepada masyarakat melalui media massa atau seminar. Bahkan ada juga dokter yang mempraktekkannya dan membenarkan mitos tersebut, akibatnya masyarakat jadi menganggap benar apa yang disampaikan oleh dokter tersebut, dan tentunya ini merupakan suatu masalah yang sangat krusial. Intinya adalah adanya dokter yang tidak paham mengenai permasalahan mitos tentang sperma ini dapat menimbulkan masalah baru bagi pasiennya, dan tentu saja hal ini dipandang suatu kesalahan yang sangat disayangkan.
  2. Mitos tentang sperma itu tidak benar. Berdasarkan penjelasan dari Prof DR dr Wimpie pangkahila SpAnd, diketahui bahwa Sang Dokter menganggap mitos tersebut tidaklah benar dan  merekomendasikan LA (Sang Penanya) agar tidak melakukan tindakan seperti yang dipertanyakannya, yakni menelan sperma dan mengoleskannya di wajah untuk alasan awet muda dan membuat kerut di wajah berkurang. Karena menurut Sang Dokter ada alternatif cara yang lain untuk awet muda atau menghilangkan kerut di wajah, tanpa mengikuti mitos tersebut.

Hal tersebut sejalan dengan ungkapan Dr Hernandi Chaves, seorang seksolog, menyatakan, air mani bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Ia bisa membawa infeksi menular. Jika ada luka terbuka atau ada lecet pada daerah mulut dan tenggorokan, kemungkinan proses transmini bisa lebih tinggi saat melakukan seks oral dan tanpa sengaja menelan sperma. “Bahkan, berkumur cepat atau menyikat gigi dapat membuka rute transmisi penularan sebelum sperma tertelan" ujar Chaves.

Ada juga beberapa orang yang mengalami alergi sperma. Komunitas medis masih mempelajari fenomena baru ini. Mereka belum sepenuhnya paham mengapa atau bagaimana proses ini terjadi. Meskipun jarang, beberapa orang akan mengalami gejala seperti flu, mual, nyeri, gejala fisik, sakit kepala, dan reaksi yang tidak diinginkan lainnya, ketika menelan sperma.

Sementara, beberapa orang hanya merasa jijik akan rasa, tekstur, atau bau air mani. Beberapa orang memiliki respon psikosomatis terhadap air mani, yang berarti pikiran mereka menghasilkan respon fisik sebagai reaksi. Menolak untuk menelan air mani, atau justru muntah sesudah menelannya

Dilain pihak menurut penelitian yang dilakukan tim peneliti dari Graz University di Austria, senyawa yang terkandung pada sperrma mengurangi radikal bebas dan memiliki efek anti penuaan pada sel-sel kulit.
Senyawa yang disebut spermidine tersebut, di ujicoba pada jamur, lalat buah, cacing, tikus dan sel darah manusia bukan pada manusia secara langsung. Spermidine bisa menjadi bahan alternatif untuk mencegah penuaan kulit.
Dari penelitian diketahui cara kerja spermidine. Yaitu dengan memperlambat proses penuaan dan memperpanjang kehidupan dari lalat, jamur, tikus cacing dan yang terpenting sel darah manusia.
Peneliti mengungkapkan juga proses autophagy pada percobaan tersebut. Yaitu proses memperbaiki dan mendaur-ulang sel yang rusak dan tidak berfungsi secara maksimal. Proses ini akan menjaga keseimbangan pertumbuhan dan regenerasi sel.
Hal lain yang ditemukan dari percobaan tersebut adalah spermidine merupakan hal penting dalam proses peremajaan dan perbaikan sel. Dengan menekan radikal bebas, spermidine bisa meningkatkan kualitas dan memperpanjang umur sel dan bersifat sebagai anti penuaan.
Hasil penelitian Johnson dan Everitt dalam bukunya Essential Reproduction (2000) mengungkapkan bahwa air mani berisi kandungan gizi yang tinggi.
Dalam ejakulasi khas (kira-kira satu sendok teh) air mani sudah mengandung 150 mg protein, 11 mg karbohidrat, 6 mg lemak, 3 mg kolesterol, 7 persen US AKG kalium, tembaga dan seng.
Selain itu, air mani juga mengandung gula, protein dan asam amino, mineral, vitamin, hormon, asam laktat, urea, asam urat dan nitrogen.
Tingginya kandungan gizi ini membuat air mani dan sperma banyak dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit, seperti diabetes dan depresi. Penggunaan sperma juga pernah diterapkan untuk mengobati jerawat, meski sebenarnya belum ada penelitian yang membuktikan efektivitasnya.
Metode masker sperma bahkan diketahui telah digunakan sejak zaman Mesir Kuno (5000 SM), seperti dilansir healthmedicals.
Secara teori, penggunakan masker sperma dinilai cukup masuk akal karena sperma mengandung sejumlah nutrisi yang bermanfaat untuk perawatan kulit. Seperti dilansir Netdoctor, air mani dan sperma banyak mengandung ascorbic acid (vitamin C) dan vitamin B12, yang dapat membantu seseorang tampak lebih muda dan cantik.
Vitamin C mendorong pertumbuhan rantai protein dalam kolagen, yang merupakan bahan utama dalam semua jaringan berserat. Vitamin C juga merupakan antioksidan yang bisa mendetoksifikasi atau menyingkirkan racun-racun dan pengotor yang ada di permukaan kulit.
Kehadiran vitamin C dalam air mani adalah untuk memastikan bahwa sperma terlindungi dari radikal bebas dan meningkatkan jangka hidup sel sperma.
Selain itu, adanya kandungan antioksidan juga menjamin bahwa sperma bebas dari radikal bebas penyebab kulit kusam dan cepat keriput. Kandungan yang sama juga bisa ditemukan dalam produk-produk perawatan jerawat dan anti penuaan dini yang dijual di pasaran.
Sperma untuk menghaluskan kulit. Sperma memiliki kandungan yang ternyata baik untuk menghaluskan kulit. Bahkan, karena penemuan tersebut, sebuah perusahaan kosmetika di Norwegia, bernama Bioforksning membuat sperma sintetis dan dijual sebagai obat facial di Amerika.

- Sperma bisa mendorong mood, laporan dari situs New Scientist. Sebuah studi yang dilakukan pada 2002 menemukan bahwa wanita yang melakukan kegiatan seksual dan terekspos sperma karena tak menggunakan kondom, mengalami tingkat depresi kurang dari para wanita yang tak terekspos sperma atau tak melakukan seks sama sekali.

Meski ada pula faktor kemungkinan bahwa para wanita yang melakukan kegiatan seks tanpa pengaman tersebut berada dalam hubungan yang lebih stabil, berkomitmen, dan hal tersebut yang membuat mereka bahagia. Namun, para peneliti juga mengatakan bahwa air mani mengandung hormon yang mampu mengubah mood, seperti testosteron dan estrogen. Zat tersebut memasuki aliran darah wanita beberapa jam setelah sperma masuk ke dalam vagina.

- Aliran darah yang lebih ‘jalan’. Kegiatan fisik yang membuat berkeringat dan napas terengah-engah terdengar seperti sedang berolahraga? Ya, aktivitas seksual yang membara memang berlaku seperti olahraga. Ketika sedang melakukan aktivitas seksual yang mendebarkan, jantung Anda memompa darah lebih cepat dan mengeluarkan toksin dari tubuh lewat keringat. Ketika mencapai orgasme, biasanya pipi wanita akan terlihat merona.

- Hormon yang terlepas ketika melakukan seks bisa membantu menghilangkan rasa sakit. Seperti yang dilaporkan oleh Bulletin of Experimental Biology and Medicine, meningkatnya endorfin dari hormon oxytocin yang keluar ketika sedang bercinta bisa mengurangi rasa nyeri pada tubuh. Oxytocin juga dikenal sebagai “hormon cinta,” yang keluar dari tubuh kita setelah berhubungan badan dengan orang lain dan membuat kita tersenyum.

- Hormon seks membantu kita tidur lebih nyenyak. Berkat hormon oxytocin, kita akan merasa lebih nyaman, juga membantu tidur lebih lelap, seperti dilaporkan oleh WebMD. Tentu saja, tidur nyenyak dan cukup, baik untuk kecantikan, kan?


Beberapa hal terkait dengan sperma yang masih diperbincangkan kebenarannya:
1. Obat diabetes
Terobosan ini dipelopori oleh para peneliti dari Georgetown University Medical Centre di Washington DC, Amerika Serikat. Saat diuji coba, teknologi ini terbilang sukses dan diharapkan bisa diterapkan juga pada manusia.
Dikutip dari Healthday, Senin (20/12/2010), penggunaan sel penghasil sperma punya kelebihan dibanding mencangkokkan sel pankreas. Sel penghasil sperma diambil dari testis sendiri sehingga tidak ada risiko penolakan seperti pada pencangkokan sel pankreas dari donor.
Selain cukup menjanjikan, terapi ini menjadi heboh karena mengubah fungsi sel penghasil sperma menjadi penghasil insulin. Padahal bicara soal sperma, bukan cuma sel penghasilnya saja yang pernah digunakan dalam terapi melainkan juga cairan spermanya itu sendiri.
2. Obat depresi
Salah satunya terungkap dalam penelitian tahun 2002 yang diterbitkan di tahun yang sama dalam jurnal Archives of Sexual Behavior. Penelitian yang dilakukan oleh para ahli di State University of New York tersebut mengungkap manfaat sperma untuk mengobati depresi pada perempuan.
Manfaat ini diperoleh ketika perempuan yang mengalami depresi bersetubuh dengan pasangannya tanpa kondom dan membiarkan ejakulasi terjadi di dalam Ms V. Diyakini, senyawa tertentu dalam sperma yang hingga kini belum teridentifikasi akan terserap ke pembuluh darah di sekitar vagina dan memberi efek menenangkan.
3. Obat jerawat
Penggunaan lain dari sperma juga pernah diterapkan untuk mengobati jerawat, meski sebenarnya belum ada penelitian yang membuktikan efektivitasnya. Namun secara teori, pengobatan tersebut dinilai cukup masuk akan karena sperma mengandung sejumlah nutrisi yang bermanfaat untuk perawatan kulit.
Dikutip dari Bestacnetreatmentstips.com, kandungan nutrisi di dalam sperma yang bisa melawan jerawat adalah Vitamin C. Senyawa ini merupakan antioksidan yang bisa mendetoksifikasi atau menyingkirkan racun-racun dan pengotor yang ada di permukaan kulit.
4. Obat Keriput
Selain itu, adanya kandungan antioksidan juga menjamin bahwa sperma bebas dari radikal bebas penyebab kulit kusam dan cepat keriput. Kandungan yang sama juga bisa ditemukan dalam produk-produk anti penuaan dini yang dijual di pasaran.

Dikutip dari www.healthdetik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar