21/06/12

Rahasia Alam



“… dan kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia …” (Al Quran, 57:25)

Mungkin kita sedikit mencibir, “Apa Tuhan kehabisan firman-Nya sampai-sampai harus bicara tentang besi”.
Upssst buang jauh-jauh sifat naïf kita itu yang selalu mendikte Tuhan. Yuk, mending kita telaah apa yang telah di firman kan –Nya.

Besi merupakan unsur logam yang paling melimpah di bumi (sekitar 36%). Kata “anzalnaa” yang berarti “kami turunkan” khusus digunakan untuk besi dalam ayat tersebut, akan menyadari bahwa ayat tersebut memiliki keajaiban ilmiah. Dan yang sangat mengejutkan, penelitian astronomi modern (Ilmuwan seperti Profesor Armstrong dari NASA atau Mohamed Asadi) yang  berpandangan bahwa "memang besi diturunkan dari langit". Sains memberikan informasi kepada kita bahwa besi termasuk logam berat tidak dapat dihasilkan oleh bumi sendiri.
Energi sistem tata surya kita tidak cukup untuk memproduksi elemen besi. Energi yang dibutuhkan adalah empat kali energi sistem matahari kita, dengan demikian besi hanya dapat dihasilkan oleh suatu bintang yang jauh lebih besar daripada matahari, dengan suhu ratusan juta derajat Celsius. Kemudian meledak dahsyat sebagai nova atau supernova, dan hasilnya menyebar di angkasa sebagai meteorit yang mengandung besi, melayang di angkasa sampai tertarik oleh gravitasi bumi, di awal terbentuknya bumi miliaran tahun yang lalu.
Besi, menurut Peter Van Krogt ahli elementimologi, telah lama digunakan sejak zaman prasejarah, 7 generasi sejak Adam as. Besi adalah salah satu elemen berat, dengan simbol Fe, atau ferrum, yang berarti "elemen suci" dari kata Iren (Anglo-Saxon). Diberi nama ferrum, ketika pemerintahan Romawi, kaisar Roma yang bernama Marcus Aurelius dan Commodus menghubungkan dengan mitos Planet Mars. 

Ilmu kimia modern mengatakan bahwa besi atau Fe ini mempunyai 8 isotop, di mana hanya 4 isotop saja yang stabil, yaitu dengan simbol Fe-54, Fe-56, Fe-57, dan Fe-58. Sedangkan Fe-57, salah satu isotop besi yang stabil mempunyai 31 neutron. Ini berbeda dengan isotop stabil lainnya, misalnya Fe-56 mempunyai 30 neutron dan Fe-58 mempunyai 32 neutron. Fe-57 juga diketahui mempunyai "ionisasi energi" tingkat ke-3, sebesar 2957 jk/mol (dibulatkan), energi yang keluar untuk mengubah status Fe+2 ke Fe+3. Besi sendiri mempunyai 4 tingkatan energi--itulah mengapa hanya 4 isotop saja yang stabil. Terakhir yang tidak kalah penting, Fe-57 jdga diketahui mempunyai massa atom sebesar 56,9354.

TABEL AL- JUMAL, ATAU NILAI GEMATRIK TIAP HURUF ARAB

 








Alif
(1)
Ya'
Ta'
Ha'
Za
Wau
Ha'
Dal
Jim
Ba'
(10)
(9)
(8)
(7)
(6)
(5)
(4)
(3)
(2)
Qaf
(100)
Shad
(
90)
Fa'
(80)
'Ain
(70)
Sin
(
60)
Nun
(50)
Mim
(
40)
Lam
(30)
Kaf
(20)
Gha
(1.000)
Za
(900)
Da
(800)
Dhal
(700)
Kna'
(600)
Tha'
(500)
Ta'
(900)
Syin
(300)
Ra'
(200)










Begitu kita mengenal karakterisitik besi, kita mendapat gambaran banyak hal, misalnya:
1.        Salah satu isotop besi yang stabil, Fe-57, mempunyai nomor simbol sama dengan nomor Surat al-Hadid, dan al-jumal dari al-hadid adalah 57 juga [terdiri dari al (31) + hadid (26)].
2.       Besi mempunyai nomor atom 26, ditunjukkan oleh al-jumal kafa hadid [terdiri dari ha (8) + dal (4) + ya (10) + dal (4)].
3.       Fe-57 mempunyi elektron 31 buah, ditunjukkan oleh al-jumal dari kata "al" [alif (1) + lam (30)].
4.       Surat al-Hadid mempunyai ayat berjumlah 29 buah atau kodetifikasi 2957. Koefisien 3, dari (19 x 3), ditunjukkan dengan ionisasi tingkat energi ke-3 yang dilepas sebesar 2957 jk/mol.
5.       Peneliti al-Qur'an dari kelompok Fakir 60 di Amerika Serikat menjelaskan bahwa :
A). Banyaknya kata dalam surat ini seluruhnya adalah 574 kataBilangan 574 menunjukkan "Fe-57 adalah salah satu isotop yang stabil dari 4 isotop yang ada" atau berarti juga "yang mempunyai 4 tingkatan energi".
B).  Banyaknya kata dari awal surat (Al Hadid) sampai dengan ayat ke-25 (kata pertama) adalah 451 adalah jumlah bilangan no­mor simbol kedelapan isotop besi : Fe-52, Fe-54, Fe-55, Fe­56, Fe-57, Fe-58, Fe-58, sampai Fe-60; yaitu 52 + 54 + 55 + 56 + 57+ 58 + 59 + 60 = 451
6    Enkripsi pada keempat isotop stabil, Fe-54, Fe-56, Fe-57, dan Fe-58 merupakan kelipatan 19 atau: 54565758 = 19 x 2871882 • Bukan suatu kebetulan, jika nomor surat dan nomor ayat besi (QS 57: 25) ditunjukkan dengan angka 19. 5+7+2+5=19
7    Bukan pula suatu kebetulan jika Surat Al Hadid diletakkan di tengah-tengah al-Qur'an, sebagaimana elemen besi nomor 26 terletak di tengah-tengah tabel periodik.

Pada ayat ini menerangkan pula “ padanya memiliki kekuatanyang hebat/besar dan berbagai manfaat bagi manusia”. Dan secara keilmuan modern, bumi dan isinya dilindungi oleh Sabuk Van Allen yang membungkus bumi seolah-olah perisai berbentuk medan elektromagnetik berenergi tinggi. Perisai dengan "kekuatan hebat" ini tidak dimiliki oleh planet-planet lain. Inti besi dan nikel "melindungi makhluk bumi" berupa perisai elektromagnetik dengan "kekuatan yang hebat". Ataupun Kekuatan besi dapat kita lihat dari posisinya yang terletak di pusat bumi, sehingga menimbulkan kekuatan yang hebat berupa medan magnet dan gaya gravitasi.

Yapst !!!!. Sabuk radiasi yang membentuk energi tinggi, terdiri dari proton dan elektron, mengelilingi ribuan kilometer di alas bumi, diberi nama Sabuk Van Allen. Sabuk ini melindungi bumi dan isinya dari ledakan dahsyat energi matahari yang terjadi setiap 11 tahun sekali yang disebut solar flares. Ledakan dahsyat ini bila tidak ditahan di angkasa dapat meluluh-lantakkan semua kehidupan di bumi, dengan kekuatan setara 100 juta bom atom Hiroshima. Perlindungan juga didapatkan dari serangan badai kosmis yang membahayakan umat manusia. Bagaimana sabuk perisai ini terbentuk? Sabuk ini terbentuk dari inti bumi yang besar, yaitu terdiri dari besi dan nikel. Keduanya membentuk medan magnet yang besar, yang tidak dimiliki oleh planet lain, kecuali planet Merkurius, dengan radiasi yang lebih lemah.

Semua fakta yang dijelaskan ini merupakan salah satu bukti bahwa ayat-ayat kauniyah (hukum-hukum Allah di jagat raya) bersesuaian dengan ayat-ayat qauliyah (firman Allah). Baik ayat kauniyah maupun qauliyah, kedua-duanya merupakan aturan dari Sang Pencipta Alam Semesta.


1 komentar:

  1. bisa kasih tahu sumber referensinya?? pengen baca versi lengkapnya..

    BalasHapus