22/06/12

Rahasia Alam 02



"Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan hujan dari langit lalu Kami beri minum kamu dengan air itu dan sekali kali bukanlah kamu yang menyimpannya." (Al Qur'an, 15:22)





Ditulisan sebelumnya kamu mencibir, dan sekarang mungkin kamu garuk-garuk kepala “Apa yang di maksud kalimat meniupkan angin untuk mengawinkan ???!!”. Hehehe …!!!.

Angin, awan, serta hujan memang fenomena alam yang sangat menakjubkan. Angin adalah salah satu penyebab dari hujan sebagaimana pergerakan awan oleh angin dengan kata lain anginlah yang membawa awan kemudian awan-awan tersebut berkumpul dan terjadilah hujan.

Angin dalam konsep ilmu fisika dapat diartikan merupakan gerak massa udara relative terhadap permukaan bumi pada arah horizontal dari daerah bertekanan udara tinggi kedaerah bertekanan udara rendah. Sedangkan menurut Harun Yahya, setiap tahunnya 45 miliar liter kubik air menguap dari lautan. Air yang menguap tersebut dibawa angin melintasi daratan dalam bentuk awan. Setiap tahun 3-4 miliar liter air dibawa dari lautan menuju daratan untuk dapat dinikmati dan dimanfaatkan manusia.

Hingga awal abad ke 20, satu-satunya hubungan antara angin dan hujan yang diketahui hanyalah bahwa angin yang menggerakkan awan. Namun penemuan ilmu meteorologi modern telah menunjukkan peran "mengawinkan" dari angin dalam pembentukan hujan. Secara ilmiah, saintis memaparkan proses terjadinya hujan dimulai dari awan yang didorong angin. Awan Cumulonimbus terbentuk ketika angin mendorong sejumlah awan kecil (awan cumulus) saling bergabung dan membentu awan yang lebih besar, hingga kemudian terjadi hujan.

Dikalangan ilmuwan juga meneliti proses terbentuknya angin dan awan serta bagaimana hujan terjadi. Para ilmuwan menemukan bahwa angin memiliki peran besar dalam pembentukan awan, dialah yang mendorong uap air dan partikel-partikel debu, yang bertindak sebagai  penggerak partikel, dan setiap partikelnya memiliki jutaan tetesan-tetesan kecil untuk membentuk satu tetesan air, lalu angin berperan menggerakkan awan sehingga turunlah hujan. Apabila angin tidak memiliki sifat ini, butiran-butiran air di atmosfer bagian atas tidak akan pernah terbentuk, dan hujan pun tidak akan pernah terjadi.

Didalam ilmu biologi angin berfungsi juga dalam proses perkawinan atau reproduksi yang kita kenal dengan istilah proses ‘penyerbukan’ atau ‘polinasi’, dimana jatuhnya serbuk sari pada permukaan putik/kepala putik. Angin merupakan salah satu faktor perantara dalam reproduksi generatif pada tumbuhan. Proses reproduksi generatif pada tumbuhan dengan angin sebagai perantaranya disebut sebagai persarian Anemogami. Disamping itu juga angin mempengaruhi proses transpirasi pada tumbuhan, proses ini dapat melalui kutikula daun, sub stomata, dan inti sel pada batang.

Dan banyak lagi rahasia alam (pada umumnya), dimana kali ini hanya bagian kecil dari ‘Rahasia Tuhan’. Prof Yushidi Kusan, direktur Observatorium Tokyo, Jepang, mengaku terkagum-kagum dengan apa yang dijelaskan Alquran tentang alam semesta. Hal senada diungkapkan juga Prof Alfred Kroner, guru besar Departemen Geosains Universitas Mainz, Jerman,"Memikirkan dari mana Muhammad berasal ... ?. Saya berpikir hampir tak mungkin dia telah mengetahui banyak hal tentang asal mula alam semesta". Paparnya. Atas dasar itu, Prof Kroner juga meyakini bahwa Alquran yang disampaikan Nabi Muhammad SAW adalah firman yang berasal dari Tuhan.

Harun Yahya dalam The Signs in The Heavens and the Earth for Men of Understanding yang dialihbahasakan dalam Pustaka Sain Populer Islami: Manusia dan Alam Semesta terbitan Dzikra. menjelasan kekuasaan Allah SWT dalam menciptakan alam. Harun juga membuktikan kebenaran dan kesesuaian ayat-ayat Alquran yang menjelaskan fenomena alam dengan sains modern. ''Andai manusia mencoba mengatur daur di alam semesta, maka tak akan pernah berhasil, walaupun mengerahkan semua teknologi yang ada di bumi,'' paparnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar