26/07/12

Adakah ajaran lain semulia ini ?! (bagian 03)



MUSLIM DENGAN ORANGTUANYA
Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya tentang perbuatan baik apa yang harus dilakukan terhadap kedua orangtua setelah mereka wafat? Rasulullah menjawab : “Ya ada beberapa hal, yaitu memohon rahmat bagi mereka, memohon ampunan untuk mereka, memenuhi janji mereka yang belum dilaksanakan, berbuat baik pada sahabat mereka, dan menyambung tali silaturahim yang tidak tersambung kecuali oleh mereka” (HR. al-Nasa’i)

Orang tua mempunyai derajat yang tinggi dalam Islam, bahkan menaati keduanya adalah wajib setelah kewajiban taat kepada Allah dan Rasul-Nya, selama perkara-perkara yang bertentangan dengan syariat Islam.ketaatan kepada orang tua ini merupakan salah satu sifat mulia bagi seorang Muslim. Ketaatan ini pula yang diinginkan oleh setiap orangtua, yaitu agar anaknya menjadi anak yang berbakti.


“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu menyekutukan-Nya dan berbuat baiklah pada orangtuamu”. (QS. An Nisa:36)

“Dan bila keduanya menyuruhmu untuk mempersekutukan Aku sedang kamu tidak mengerti sesuatupun tentang itu maka janganlah kamu menaati mereka dan pergaulilah mereka dengan baik di dunia”. (QS. Luqman:15)

“Dan janganlah kamu berkata ‘ah’ kepada keduanya dan janganlah kamu membentak keduanya dan berkatalah kepada mereka dengan kata-kata mulia”. (QS. Al Isra:23)


Nabi Muhammad SAW bersabda : “Ridha Tuhan terletak pada ridha orangtua dan kemarahan Tuhan pada kemarahan keduanya”. (HR. al-Tirmidzi).

Said ibnu Musayyab ditanya oleh seseorang : “ Aku telah memahami seluruh ayat untuk berbuat baik kepada orangtua, kecuali ‘berkatalah dengan perkataan mulia’, bagaimanakah perkataan yang mulia itu?” Rasulullah SAW menjawab : “Yaitu seperti seorang budak yang berkata kepada tuannya (lemah lembut dan penuh hormat)”

Berbuat baik kepada orangtua selama keduanya hidup atau setelah wafat; baik orangtua itu muslim maupun kafir adalah kewajiban yang mutlak. Seperti Rasulullah pernah memerintahkan Asma’ untuk mengunjungi dan bersilaturahmi kepada ibunya yang musyrik.

1 komentar:

  1. Camolekum yg buat Blog...
    Agama Sisingamangaraja pahlawan tdk ada yg tahu persis, bahkan Suku2 di BATAK pun tak ada yg berani memastikan..., Tidak ada bulan sabit yg di hubungkan ke Islam, itu karena dia punya wilayah kekuasaan di aceh. Dan dia juga punya jalinan hubungan di Bangkinang / kampar.

    Perkataan J.H. Meerwaltd,1903,111 dan Solichin Salam,1965,50 ,< itu berarti pemikiran ber-agama mereka (Belanda), berbeda dgn pemikiran BATAK-agama Kristen waktu itu. Islam di Batak itu terjadi krn ada kawin silang dgn melayu dan minang.


    PEMIKIRAN AGAMA KRISTEN DI BATAK, TIDAK TERPENGARUH OLEH BELANDA......
    <<<< SEMENJAK BELANDA datang dari Barus , di situ sudah mulai peperangan.

    BalasHapus